Selasa, 23 Oktober 2012

Ancaman Radikalisme kebangsaan di Indonesia



            Berbicara tentang radikalisme di Indonesia sebenarnya bukan hal baru lagi.ancaman tersebut sebenarnya sudah ada sejak dulu.hanya saja tidak segencar sekarang.radikalisme sudah menggrogoti pemerintahan Indonesia.
            Radikalisme perlahan tapi pasti masuk kedalam kehidupan bangsa Indonesia.cara ini terbukti mudah untuk mendoktrin bangsa indonesia.mengajak secara halus dan kemudian mempengaruhinya.Radikalisme dilakukan oleh beberapa ormas untuk menarik peminat.bahkan tidak jauh-jauh disekitar kita.misalnya di kampus,banyak sekali organisasi yang mengajak kita untuk menjadi pengikutnya.bahkan internet yang kita gunakan sehari-hari itu merupakan ancaman radikalisme secara perlahan.
             Radikalisme dilakukan oleh suatu kelompok untuk merubah cara pandang kita terhadap bangsa kita sendiri.dengan membuat kita tidak percaya lagi terhadap bangsa tersebut otomatis kita akan terpengaruh terhadap cara pandang tersebut.
              Ancaman yang serius adalah kita akan merusak dan merugikan negara kita.bagaimana tidak ideologi kita yang sudah lama terbangun tiba-tiba hilang dan tergantikan begitu saja.itu terbukti dengan adanya bom yang ada di solo jawa tengah.terori, merajalela.jika kita bisa berfikir positif dengan tidak hanya hati saja yang digunakan mungkin teroris tidak akan di indonesia.
              Sebagai pemuda dan generasi indonesia,kita harus bisa mengatasi radikalisme dengan cara berpedoman pada pancasila dan kita adalah negara yang berlandasan hukum
                                                                                                   

Menyikapi Pemimpin Non-muslim




            Sebagaimana yang kita ketahui sekaraang,masyarakat Jakarta sedang bergembira.pasalnya,mereka baru saja mendapatkan pemimpin yang selama ini diimpikan.
            Namun dibalik kegembiraan tersebut,ada satu masalah yang selama ini tidak banyak difikirkan oleh masyarakat.masalah tersebut memang tidak terlalu serius jika kita fikir secara rasional namun kebanyakan dari kita merupakan mayoritas muslim yang pemikirannya hanya bertumpu pada hukum agama.
            Bagaimana mungkin kita yang orang muslim dipimpin oleh orang non muslim?.secara adat istiadat saja atau bahkan sejarah membuktikan hampir seluruh pemimpin di indonesia seorang muslim.kita nalar saja,pemimpin yang muslim saja belum bisa mengayomi masyarakat yang mayoritas muslim.apalagi seorang non muslim,apakah beliau bisa diterima secara lapang dada oleh masyarakat.karena kita mengetahui sendiri bagaimana ciri masyarakat muslim di Indonesia.
            Kita balik lagi kepemimpin yang non muslim, wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Thahaja Purnama. beliau berasal dari kaum non muslim.kita nalar saja pemimpin jangan dilihat dari agama apa,suku apa,ras apa,marga apa.tapi lihatlah hasil dari kepemimpinan orang tersebut.bukankah Indonesia negara demokrasi.kita berhak memilih apa yang kita yakini asal keyakinan itu tidak merugikan orang lain. kalau dilihat dari segi agama,memang benar pemimpin dari golongan yang bukan muslim selalu ditentang karena dengan alasan semisal saat sholat Jum’at, bagaimana mungkin imam sholat jum’at ternyata bukan orang muslim.pemimpin harus bisa membaur dengan masyarakat,dilihat dari sisi keyakinan saja sudah berbeda.yang satu keyakinan saja masih ditolak.contohnya presiden perempuan kita ibu Megawati,beliau saja banyak yang menginginkan untuk mundur padahal beliau adalah seorang muslimah.alasan itu hanya karena perempuan tidak akan mungkin mengimami pada saat sholat.
            Pemimpin bukan hanya berbaur pada saat hari raya saja tetapi pemimpin yang benar dan bijaksana adalah pemimpin yang ada disaat masyarakat membutuhkan.jadi pemimpin itu muslim atau bukan muslim tapi lihatlah hasil kerjanya.
“Pemimpin bukanlah orangnya tapi hasil kerjanya”